INDONESIA DEVELOPMENT FORUM (IDF) 2022 HARI KE-DUA: PEMERINTAH MENDENGAR, NGURAH WIRAWAN SAMPAIKAN REKOMENDASI INOVATIF DEMI KEMAJUAN PERINDUSTRIAN RI.

Bali, 22 November 2022 - Rangkaian IDEA Series Inovate yang tergabung dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2022 telah dilaksanakan di 4 provinsi salah satunya Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Kabupaten Batang guna mendiskusikan pembangunan untuk menjawab tantangan industrialisasi yang dihadapi para pelaku industri dan pemerintah daerah di Indonesia. Kawasan Industri Terpadu Batang atau yang dikenal dengan Grand Batang City, berperan sebagai perwakilan pelaku industri memaparkan rekomendasi inovatif dalam menyiapkan sumber daya manusia yang terampil sesuai dengan kebutuhan investor.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, Suharso Monoarfa menuturkan dalam sambutannya bahwa,
“Industrialisasi untuk transformasi ekonomi harus dilakukan dengan paradigma baru bukan hanya sekedar industrialisasi. Paradigma baru industrialisasi harus dilakukan dengan cara meningkatkan kompleksitas ekonomi dan keterkaitan antar produk, meningkatkan akumulasi pengetahuan produktif yang didukung oleh riset dan inovasi, serta adaptif terhadap permintaan pasar (industri yang sustainable, smart, and functional , menerapkan ekonomi sirkular, mengantisipasi Twin Transition dan Revolusi Industri 5.0.
Dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2022, apresiasi datang dari Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI kepada Grand Batang City atas tindaklanjut yang telah dilakukan.
“Kami mengapresiasi tindak lanjut yang dilakukan Kawasan Industri Terpadu Batang, yang bekerjasama antara pusat dan daerah, menyediakan SDM yang diperlukan, dan tentunya mengundang para investor di Kawasan Industri Terpadu Batang.”
Pada sesi tersebut Ngurah Wirawan melaporkan rekomendasi - rekomendasi inovatif yang telah digagas oleh para rekan - rekan stakeholder dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2022.
“Dua hari saya ada di Bali, ketemu dengan berbagai ide, inisiatif, dan pemikiran. kami sangat mengapresiasi hampir seluruh stakeholder di sini atas dukungan pemerintah sehingga infrastruktur dan kapasitas utilitas yang terpasang di Grand Batang City sudah siap beroperasi di tahun 2024.”
“Berdasarkan diskusi yang kami peroleh dari pemikiran teman - teman di sini, secara garis besar mereka melihat peluang Grand Batang City yang luar biasa bagi teknologi masa depan bisa masuk dan terlaksana di Batang. Namun di sisi lain, terdapat hal yang dikhawatirkan yaitu adanya lack dari kapasitas tenaga kerja yang akan masuk dan ikut mewarnai kegiatan industri yang ada di Grand Batang City. Untuk itu, salah satu temuan rekomendasi terkait peningkatan sumber daya manusia yang terampil sesuai dengan kebutuhan investor yaitu:
Kami memohon kepada pemerintah untuk mendeteksi sejak awal dan merancang sebuah program yang memungkinkan sumber - sumber tenaga kerja di wilayah Jawa Tengah bisa match dengan teknologi maju yang akan masuk ke Grand Batang City. Secara garis besar ini merupakan bagian jangka pendeknya, yang tadinya mereka bekerja di kebun karet PT. Perkebunan Nusantara IX mereka juga membutuhkan transformasi keterampilan dari kegiatan usaha pertanian/perkebunan menjadi sebuah kegiatan industri. Cukup banyak inisiatif dari teman - teman menyangkut bagaimana “nyambut gawe” ketika mereka tahu bahwa di tahap ke-dua untuk 1000 hektar selanjutnya sudah mengantri beberapa PMA industri electric vehicle dari Taiwan, China, dan Jerman. Mereka adalah industri masa depan yang sedang menunggu antrian untuk bisa masuk ke Grand Batang City. Ini semua membutuhkan rantai pasok yang tidak bisa mengandalkan jaringan industri milik mereka saja, namun membutuhkan partisipasi anak - anak muda Indonesia, para startup untuk bisa benar - benar “nyambut gawe” dalam waktu 23 tahun ke depan menyambut 2045 di mana kita sudah menjadi negara yang sangat maju.”
Lebih lanjut, Ngurah Wirawan melaporkan rekomendasi aktif yang secara spesifik merupakan tantangan kita sebagai penyedia kawasan bagi para investor berdasarkan hasil diskusi dengan para stakeholder yang tergabung dalam Indonesia Development Forum (IDF) 2022,
“Tantangan berdasarkan diskusi kemarin adalah bahwa bagaimana membuat benda sebesar ini menjadi baterai untuk bisa plug-in ke semua mobil dan motor dan kemudian bergerak di Indonesia selama 10 tahun. Kalau kita bisa menyelaraskan ini, kita bisa menjadi industri baterai strategis di dunia.”
Akhir kata, Direktur Utama Grand Batang City juga menuturkan harapannya terhadap Grand Batang City dan juga untuk Indonesia.
“Terima kasih, semoga apa yang kita cita - citakan di Batang bisa terwujud dalam waktu dekat.” tutur Ngurah Wirawan.