
Provinsi Jawa Tengah dinilai menjadi wilayah yang strategis untuk melakukan investasi, berdasarkan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022 yang diselenggarakan di Hotel Gumaya pada tanggal 9 November 2022, sedikitnya 20 calon investor baik dari luar dan dalam negeri tertarik untuk melakukan investasi di Jawa Tengah dengan nilai kepeminatan investasi mencapai Rp19,43 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Regional Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan, bahwa di tengah ancaman resesi, kita perlu menjaga daya beli masyarakat karena hal itu adalah salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Jateng. Cara mendorong daya beli, antara lain, dengan membagikan bantuan sosial
dan menarik investasi sebanyak-banyaknya. Melalui investasi, tenaga kerja yang terserap diharapkan semakin banyak, jadi daya beli masyarakat bisa terjaga.
Melalui forum CJIBF, para investor dipertemukan dengan pengelola kawasan industri yang ada di wilayah provinsi Jawa Tengah baik kota maupun kabupaten. Dalam forum tersebut, Direktur Utama PT. Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan mengatakan bahwa kepastian dalam berbisnis merupakan hal yang sangat penting bagi calon investor.
“Di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kami bisa menyediakan lahan clean and clear dengan perijinan yang sudah difasilitasi demi kemudahan calon investor,”
Menindaklanjuti dari CJIBF, sehari setelah forum CJIB PT. Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) mengajak para investor untuk melakukan investment tour secara langsung pada tanggal 10 November 2022. Para investor didampingi oleh Firdauz Muttaqin selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan Ratna Kawuri selaku Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah. Dalam investment tour ini para investor diajak berdiskusi di tempat secara langsung dengan I Made Kartu selaku Direktur Operasional dan Teknik serta Bapak Kornelius Evanda selaku Manager Retail and Commercial sekaligus PT. Kawasan Industri Terpadu Batang pemaparan lebih lanjut terkait kawasan industri Grand Batang City.
Sebagai gambaran, para investor diajak untuk melihat salah satu proyek yang sedang berlangsung yaitu proyek milik KCC Glass dan IPAL serta pemaparan rencana Fase 2 Kawasan Industri Terpadu Batang yang akan datang. Para investor yang hadir sebanyak 14 delegasi perusahaan yaitu PT. Aquila Transindo Utama, PT. Garuda Daya Pratama Sejahtera, PT. Samudera Indah Perkasa, PT. Samudera Indah Perkasa, PT. Samudera Indah Perkasa, KERIS JATENG, PT. Mayora, PT. Samudera Indonesia, PT. Rodeo, PT. Mulia Harvest, Vestiti Batik, Datanci, PT. Fortune serta delegasi perbankan dari Bank UOB.